Penguntit

Hidup kini jauh lebih mudah bagi para penguntit. Ah, kata bahasa inggrisnya, stalker, terasa lebih sopan di telinga.

media sosial 2.0 semacam blog, twitter, facebook, dan media berbasis lokasi seperti forsquare sangat efisien untuk memantau hidup orang. Saya sendiri, juga kerap menjadi stalker amatir. Mengintip kehidupan orang itu menyenangkan. Melihat halaman blog mantan pacar atau mantan gebetan lalu tersesat (baca: menyesatkan diri) dalam masa lalu. Menguggling nama orang, atau diam-diam menghabiskan waktu membuka-buka halaman demi halaman facebook teman, atau mencermati satu persatu twit orang ganteng itu (klik more 10x) *ehm*

Salah? Tidak juga, karena si pemilik informasi telah dengan sadar dan tanpa paksaan meletakkan segala informasi itu di internet. Memang tergantung kebijakan masing-masing untuk menakar porsi keterbukaannya di media sosial. Salah seorang kawan saya bahkan bertengkar dengan suaminya di facebook, yang akhirnya berujung ke perceraian. Such a juicy gossip from the primary source. “Si A cerai lho jeng!” Ah masa? “Ih gak percaya, suaminya sendiri yang bilang di FB.”

Saya sendiri, berusaha membatasi diri dengan hanya memposting hal-hal yang memang saya ingin bagi ke semua orang. Follower twitter saya mulai dari orang asing, teman, bos, papa sampai adik yang masih SMP. Jadi saya hanya memposting hal-hal yang saya nyaman jika mereka baca.

Saya tahu bahwa ada beberapa orang yang diam-diam (atau tidak diam-diam) memantau saya lewat media-media itu. *hai kamu! ya, kamu!*
tapi rasanya menganggu ketika ada stalker yang berlebihan.

Dia selalu tau perubahan terkecil di facebook atau twitter saya. Meninggalkan komentar di blog-blog lama yang sudah saya lupakan sejak 1986. Puncaknya saat dia mengirimkan sms seperti ini. “Sepertinya teman-teman kamu lagi di restoran x deh. Aku sering liat mukanya di fesbuk.” duh. Its getting scary.

Saya berlebihan nggak sih?

3 thoughts on “Penguntit

  1. Hahaha, yang berbahaya tentunya adalah yg berkategori Hyper Stalker.
    Mbak ga berlebihan, memang ada koq orang2 seperti itu.
    Salam kenal. Saya suka baca beberapa tulisan mbak di blog ini 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published.